studying abroad

hmm… banyak hal terjadi akhir-akhir ini. rasanya Tuhan lagi banyak ngasih pelajaran ke aku. aku lebih suka menyebut kalau aku lagi “diajak” untuk iqra’ (membaca; maksudnya membaca hal2 yg tersirat), mengarahkan supaya aku ngerti “ini-itu hidup tu kayak gini lho tsan…” yah, kadang emang hal-hal nggak enak yang terjadi. tapi bakal susah sendiri kalau kita nggak belajar ikhlas. iya nggak? 🙂

studying abroad, alias belajar di luar negeri. ya, aku punya mimpi baru: studi di luar negeri. studi di Eropa maunya. mimpi baru di tengah mimpi-mimpiku yang lain. ada alasan tersendiri kenapa sampai ada mimpi baru itu.

pertama, setelah perenungan dari hal-hal yang aku temukan di luar, aku jadi ingat bahwa aku pernah baca salah satu potongan ayat Al-Qur’an yang menerangkan bahwa manusia diciptakan oleh Allah berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling mengenal (baca terjemah: QS. Al-Hujuraat 13 & QS. Ar-Ruum 22). aku ingin mengenal manusia-manusia lain yang oleh Allah diciptakan berbeda bangsa & suku denganku. aku pilih Eropa, ya karena aku tertarik dengan Eropa :).

yang kedua, akhir-akhir ini aku sering membaca. pas ke toko buku, aku lihat novel-novel yang sepertinya menarik. dan tanpa pikir panjang, aku beli sekalian beberapa novel dan buku lainnya. dan ternyata setelah dibaca, memang novel-novel yang benar-benar bagus! yang pertama novel Negeri 5 Menara, kisah 6 sekawan santri Pondok Modern dengan segala kehidupan pesantrennya (asli seru ni novel! :D) dan mimpi-mimpi yang terwujud melalui segala usaha dan doa. yang kedua ada novel Negeri Van Oranje, mengisahkan persahabatan 5 mahasiswa Indonesia yang belajar di negeri kincir angin, Belanda, dengan segala kekocakan dan roman-roman dalam kesehariannya. yang menarik di Negeri Van Oranje adalah ketika sang penulis menggambarkan begitu detil suasana di Eropa, khususnya Belanda. jujur ya, aku sampai bisa membayangkan seperti apa suasana di dalam novel. aku membayangkan seperti latar di video klip Jason Mraz ft. Colbie Caillat yang Lucky :). kedua novel yang aku sebut di atas benar-benar novel menarik yang bikin aku ketawa sendiri di kost malem-malem :D. dan yang pasti sarat pelajaran hidup di dalamnya.

yang ketiga, aku merasa bahwa mimpi itu bisa terwujud melalui usaha keras, do’a dan pasrah sepenuhnya kepada Allah. aku merasa apa yang aku alami sekarang sudah jauh melampaui ekspektasi mimpiku waktu sekolah di STM. aku dulu pengen banget bisa kerja keluar kota, jauh dari orang tua/sodara, jauh dari temen, dengan tujuan: pengen hidup mandiri. eh… alhamdulillah tenyata benar-benar terjadi, ternyata gini rasanya mimpiku dulu tu :D. ada enaknya, banyak juga nggak enaknya, haha… dan rasanya jauh melebihi apa yang aku bayangkan dulu. 🙂

dan… o iya, satu lagi. sejak awal dulu baca novel Laskar Pelangi dan terutama Sang Pemimpi, terus terang mindsetku berubah. aku jadi punya prinsip bahwa apa yang kita impikan bisa benar-benar terjadi selama kita berusaha keras, berdo’a dan pasrah pada Tuhan. Tuhan tidak akan tinggal diam melihat hambanya yang berusaha keras mati-matian, itu yang aku yakini. “tidak akan tinggal diam” maksudnya adalah apa yang kita usahakan sering kali hasilnya terasa lebih dari apa yang kita bayangkan, itu bukti kekuasaan Tuhan.

kira-kira itu yang membuat aku merasa berani bermimpi dan insya Allah aku siap berusaha keras lagi demi mimpi-mimpi itu. dan aku berharap outputnya bisa bermanfaat nggak cuma buat aku, tapi yang lain juga…

semoga, amin….

~*okelah kalo begitu*~

MU vs Chelsea di final Liga Champions Eropa 2008

MU vs Barcelona
Kekecewaanku karena tidak menikmati leg pertama Manchester United (MU) vs Barcelona di semifinal Liga Champions Eropa 2008 sudah terobati. MU akhirnya lolos sebagai finalis pertama Liga Champions Eropa 2008. MU mengalahkan tim asal Spanyol, Barcelona, di Old Trafford, kandang MU dengan agregat skor 1-0 untuk MU . Pada leg pertama di Nou Camp, kandang Barcelona, kedua tim bermain imbang 0-0. Gol semata wayang MU dicetak oleh gelandang seniornya, Paul Scholes. Scholes mencetak gol spektakuler di laga ke-101 bersama MU di Liga Champions Eropa. Dia mencetak gol di menit ke-14 dari jarak jauh. Tendangan keras dan berbelok tersebut tak dapat dijangkau oleh kiper Barcelona, Victor Valdes. ( Foto dari alamat http://jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=339337 )

Ekspresi Paul Scholes setelah mencetak gol pada laga MU vs Barcelona

Kedua tim tersebut tak terkalahkan di Liga Champions Eropa musim ini. Hingga akhirnya Barcelona harus menyerah di kandang MU. Cristiano Ronaldo yang diturunkan sebagai striker tidak bisa berbuat banyak karena dia dikawal dengan sangat ketat oleh pemain Barcelona. Memang Ronaldo sempat mengancam gawang kiper Valdes, tetapi tendangannya melenceng dari gawang.

Chelsea vs Liverpool
Laga semifinal Liga Champions Eropa 2008 lainnya (tadi pagi), duel Chelsea vs Liverpool di kandang Chelsea, Stamford Bridge, akhirnya dimenangkan oleh Chelsea dengan skor 3-2. Banyak yang memprediksikan Liverpool plebih unggul karena pengalaman tampil dan pengalaman juara Liga Champions Eropa. Tetapi laga dimenangkan secara dramatis oleh Chelsea. Pertandingan diselesaikan dengan perpanjangan waktu 2×15 menit setelah dua babak sebelumnya bermain imbang 1-1 melalui masing-masing striker yaitu Didier Drogba (Chelsea) dan Fernando Torres (Liverpool).

Pada babak perpanjangan waktu, gol Chelsea dicetak oleh Frank Lampard melalui penalti dan Didier Drogba. Sedangkan Liverpool sempat memperkecil ketinggalan lewat Ryan Babel di menit-menit akhir menjelang waktu perpanjangan habis. Tendangan keras Ryan Babel seperti tendangan Paul Scholes (MU) pada saat mengalahkan Barcelona kemarin, ditembak dari jarak jauh. Tetapi untuk Babel, tendangannya sempat mengenai tangan kiper Chelsea, Petr Cech. Kondisi bola yang licin karena hujan tampaknya tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh Cech hingga akhirnya gol.

Dengan demikian laga final Liga Champions Eropa 2008, yang akan diselenggarakan di Moskow, Rusia, akan mempertemukan dua tim papas atas Liga Inggris yang sedang bersaing memperebutkan trofi Premiere League 2008, yaitu Manchester United vs Chelsea.

Chelsea boleh saja mengalahkan MU pada Baca lebih lanjut

The unas effects

The unas effects berarti luas, mulai dari persiapan unas sampai dengan berakhirnya unas:

Karena mempersiapkan unas, aku jadi harus menyita banyak waktu dan pikiran, banting setir dari memikirkan TA ke unas.

Karena mempersiakan unas, aku jadi cuma sempat nonton AAC (Ayat-ayat Cinta) cuma sekali, itu aja telat sekitar 10 menit masuk studio. Padahal targetku minimal banget dua kali.

Karena mempersiapkan unas, dompet jadi menipis untuk mengumpulkan soal-soal unas tahun lalu, soal-soal latihan unas baik itu download dari internet maupun fotocopy.

Karena mempersiapkan unas, jam terbang di depan komputer dan internet berkurang. Gregetnya belajar komputer harus dikurangi. Blog jadi kurang terurus. Itu yang aku masih belum ikhlas.

Karena unas, aku harus merelakan untuk tidak melihat Liga Champions Eropa sejak kick off sampai dengan peluit panjang. Sayangnya tadi malam MU vs Barcelona harus berakhir seri di kandang Nou Camp, kandang Barcelona. Come on, Red Devils! Destroy El Barca at The Theatre of Dream!!!

Karena unas, aku jadi connect lagi dengan teman-teman SMP, walau lewat SMS. Jujur, aku lebih terkesan dengan teman-teman SMP daripada STM.

Due to unas, I connected again with “someone that I-wouldn’t-to-say her name”.

Karena unas, aku harus menunggu pengumuman kelulusan selama dua bulan, begitu menyiksa. Dalam ketidakpastian. Waktu SMP dulu cuma satu bulan.

Karena Engkau Baca lebih lanjut