Gaze Merapi

Di gawai dan komputer lipatku kusimpan foto ini sebagai dokumentasi kerja dengan nama folder Gaze Merapi. Kehidupan di sekitar Gunung Merapi adalah materi gambar penting dalam rentang waktu kerja tim yang amat terbatas waktu itu. Oleh karena itulah cerahnya Merapi merupakan suatu hal yang mewah.

Gaze Merapi

Kapan Merapi cerah dan kapan Merapi tertutup awan itu susah diprediksi dengan tepat. Suatu sore pada Desember tahun lalu sempat Merapi tampak bersih dari awan jika dibandingkan dengan Baca lebih lanjut

Tentang Salam

Salam berarti janji keselamatan dan rasa aman dari yang memberi kepada yang diberi. Aman dari niat, perkataan, dan perbuatannya.

Jika yang diunggah di sosial media adalah konten yang memberi rasa aman–syukur jika menyenangkan–bagi pembacanya, maka Baca lebih lanjut

Hangat Dipeluk Dingin (catatan dari Merbabu #3)

Pagi terakhir di Merbabu. Merapi masih saja membuat mata ini melebar seketika setelah bangun pagi.

Merapi saat pagi, di depan tenda kami.

Merapi saat pagi, di depan tenda kami.

Pagi terakhir di Merbabu pemandangan menarik kujumpai. Saat shalat subuh aku mendengar kedatangan serombongan pendaki. Seusai shalat baru kusadari ternyata penampilan rombongan pendaki tersebut jauh dari yang sering kulihat. Tampilan seperti Baca lebih lanjut

“Menangkap” Gunung-gunung Berterbangan dari Puncak Suroloyo

Yang sempat aku pikirkan dari kemarin, hari ini mendapat tanggapan juga di koran. Ini tentang “menangkap” gunung yang berterbangan, satu pandangan yang aku tangkap setelah main ke Puncak Suroloyo minggu lalu. Di bawah nanti ada sedikit capture dari koran yang kubaca hari ini (Rabu, 2 Mei 2012).

aku, Merapi & Merbabu - @Puncak Suroloyo

Beberapa hari setelah main ke Puncak Suroloyo dan melihat gunung-gunung di tanah Jawa sejauh mata memandang, aku jadi ingat salah satu guruku waktu kelas 3 SD di Surabaya dulu, Pak Sulaiman. Ketika itu beliau membicarakan gunung-gunung yang berterbangan seperti rama-rama atau kapas, kapas yang dihambur-hamburkan.

Waktu kaki sudah benar-benar mapan menginjak Puncak Suroloyo, yang jadi perhatianku pertama kali adalah puncak Gunung Merapi yang tampak begitu rusak pasca erupsi 2010 lalu. Dinding luar kawahnya pecah-pecah sepert baru saja mendapat tembakan keras dari dalam. Coba bayangkan lembaran logam yang berlubang karena ditembus benda keras, kondisi lingkar lubang itulah yang kira-kira terjadi pada puncak Merapi.

Puncak Merapi yang kutangkap dari Puncak Suroloyo

Selain memperhatikan Merapi, di sebelah Merapi ada Gunung Merbabu, lalu tampak beberapa puncak gunung lainnya yang bisa dijangkau mata di Puncak Suroloyo.

Setelah mengurai ingatan tentang gunung berterbangan Pak Sulaiman itu seketika ingatanku ke Suroloyo yang bisa melihat gunung-gunung dari situ. Coba kamu bayangkan, seperti apa kira-kira gunung yang berterbangan itu? Apakah bentuk kerucut besar gunung itu seketika melayang dari tanah? Masa iya sih begitu? Kayaknya sih kurang logis untuk jangkauan pikir manusia.

Waktu Pak Sulaiman menerangkan gunung berterbangan itu, yang kupikirkan yaitu gunung dalam bentuk segitiga kerucut itu melompat-lompat terbang. Pikiran polos anak SD… 😀

Coba disimak, ini cuplikan yang waktu itu diterangkan Pak Sulaiman: Baca lebih lanjut