Menemani

Malam Minggu waktu itu. Minggu lalu. Di teras minimarket dari jam delapan malam sampai pagi jam satu. Pertemuan kesekian kali setelah tadinya kami lama tidak bertemu.

Niat awalnya kami janjian karena dia minta kuajari video editing. Tapi, niat tinggallah niat ketika obrolan lanjutan tentang pengalaman ber-Tuhan susah direm. Hehe.

Teman lama. Teman >

Gaze Merapi

Di gawai dan komputer lipatku kusimpan foto ini sebagai dokumentasi kerja dengan nama folder Gaze Merapi. Kehidupan di sekitar Gunung Merapi adalah materi gambar penting dalam rentang waktu kerja tim yang amat terbatas waktu itu. Oleh karena itulah cerahnya Merapi merupakan suatu hal yang mewah.

Gaze Merapi

Kapan Merapi cerah dan kapan Merapi tertutup awan itu susah diprediksi dengan tepat. Suatu sore pada Desember tahun lalu sempat Merapi tampak bersih dari awan jika dibandingkan dengan Baca lebih lanjut

Tresna Waranggono

11

Suatu sore seorang petugas keamanan di tempatku pernah bekerja bercerita kepadaku di bilik pos jaganya. Terdengar volume tinggi alunan lagu dangdut yang bersumber dari ponselnya karena dihubungkan ke speaker besar.

Aku tau ngrungoake lagu iki nganti mbrebes mili (aku pernah dengerin lagu ini sampai-sampai mataku berair),” akunya sambil menunjukkan lirik lagu yang terdengar yang dengan rapi ditulisnya kembali, lalu kufoto lirik itu untuk kusimak nantinya. Mas yang ngobrol denganku ini badannya kekar dan bertato.

Itu yang kusukai dari pencipta lagu. Lirik dan nada yang digagasnya mampu menyentuh sisi tak tampak manusia.

#30hbcprofesi

“Pelangi” dan Sajak yang Belum Selesai Ditulis (2)

Sajak yang Belum Selesai Ditulis

Beberapa bulan lalu, di tengah mengerjakan proyek freelance, beberapa ide menulis sajak datang. Sebagian sudah kurumahkan di sini. Ada satu judul sajak yang belum selesai kutulis dan masih tersimpan di laptop.

Sajak tersebut memiliki gagasan utama tentang pencarian. Pencarian dalam pola umum, maksudku gagasan itu bisa ada pada banyak jenis pencarian. Misal, pencarian akan Baca lebih lanjut

“Pelangi” dan Sajak yang Belum Selesai Ditulis (1)

“When you’re happy you enjoy the music. When you’re sad you understand the lyrics.”

Begitu tulisan post yang belum lama ini ada di fanpage tidak resmi vokalis idola, Hayley Williams. Fanpage buatan fans. Entah itu benar Hayley yang menyebut begitu atau bukan. Kamu sepakat dengan pernyataan itu? Aku sendiri antara ya dan tidak. Tapi, nge-like postingan itu juga, sih. šŸ˜€

Tentang Pelangi

ā€œDasar umat ketinggalan info!ā€ gumamku pada diri sendiri. Sudah lebih dari seminggu ini aku menyimak single terbaru HiVi!, Pelangi. Replay, replay, dan replay setiap hari dan baru sadar kalau vokal perempuannya berbeda setelah tadi malam adikku, yang juga ikut mendengarkan, bilang, ā€œKok, beda, ya, (dengan vokal perempuan sebelumnya)?ā€ Sebelumnya kami mendengarkan Siapkah Kau ā€˜Tuk Jatuh Cinta Lagi. Lalu, aku browsing dan ternyata benar, Dea mengundurkan diri sejak Maret 2016 lalu. Nah, ketinggalan info sebagai penyuka lagunya.

Oke, aku memang belum pernah lihat penampilan HiVi! secara langsung. Paling jauh aku baru menyimak live-nya HiVi! dari kanal Youtube Sounds from The Corner dan langsung jatuh cinta dengan vokal-tinggi-lembut-pas-nya Dea. Kukira vokal perempuan bernada sejenis itu di Pelangi juga masih Dea. Ternyata milik penggantinya, Neida.

Tutup buku.

Tutup buku.

Di video klip Pelangi, kukira bahasa visual penutupan buku berlogo HiVi! cuma Baca lebih lanjut

Melihat Hidayah Bekerja

Lagu. Suatu malam aku ke Indomaret dekat rumah dan sudah biasa kalau di sana terdengar lagu atau siaran radio dari speaker di sudut-sudut ruangan. Malam itu aku dengar satu lagu yang mengingatkanku pada obrolan empat tahun lalu dengan seorang rekan kerja, mbak-mbak perawat, waktu aku masih bekerja di lingkup rumah sakit. Obrolan kami jadi nyambung gara-gara sama-sama suka nulis. Aku waktu itu sudah menerbitkan satu buku, sedang dia sudah mengirimkan naskah ke salah satu penerbit ternama di Jogja namun belum ada kejelasan diterbitkan.

Lagu yang kudengar di Indomaret malam itulah yang dulu sayup terdengar di ruang apotek rumah sakit tempat kami ngobrol. Di tengah obrolan kami dia menyela, “Aku suka, nih, lagu ini. Bagus temanya,” sambil ia melanjutkan catatan tugasnya. Kupikir waktu itu lagu apa pun urusannya adalah asal enak didengar, sebagai komoditas jualan musisi dan label rekaman.

Di Indomaret malam itu rasanya beda dengan empat tahun lalu mendengarnya. Rasanya jadi paham perkataan Baca lebih lanjut

ā€œPelangiā€ di Timur Bali

Empat tahun lalu, kurang lebih. Sore. Aku duduk di pelataran rumput Taman Ujung, suatu tempat eksotik di sisi timur pulau Bali. Sendirian.

Di hadapanku terpadu pemandangan Taman Ujung, laut, dan langit sunset. Ah… mau gimana lagi caranya suasananya digambarkan lewat tulisan, susah aku bikinnya. šŸ˜‰

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Memang cuaca nggak begitu cerah karena hujan belum lama reda. Tapi hawanya nyamaaan banget. Rasanya betah lama-lama di situ. Tapi nggak mungkin juga kalau sampai nggak pulang ke kost. šŸ˜€

Waktu itu yang terpikir adalah Baca lebih lanjut

Di Balik Fatin Lupa Lirik Lagu

Terima kasih, Tuhan, Fatin lupa lirik lagu! Di balik suara emasnya, Fatin bisa juga lupa lirik lagu di hadapan orang banyak.

Lupa lirik itu tidak salah. Ya, kan? Para juri X-Factor juga bilang bahwa lupa lirik lagu itu biasa. Ahmad Dhani dengan bangga mengakui suka lupa lirik lagu, bahkan bawa contekan lirik. Rossa mengaku lupa lirik awal lagu Madonna yang dinyanyikan bersama Fatin.

Dengan mencermati ekspresi Fatin dan komentar para juri jadi terungkap, kan? Bahwa Baca lebih lanjut

lelaki hebat

akuĀ memangĀ takĀ sebodohĀ yangĀ kau fikirkan
karnaĀ kuĀ punyaĀ semuaĀ mimpi
danĀ takĀ semudahĀ ituĀ kauĀ lenyapkan
danĀ akuĀ terlaluĀ kuatĀ untukĀ kauĀ taklukkan
terimalahĀ ini,Ā sayang…

(lelaki hebat – seventeen)

šŸ˜€

sip! langsung seneng sama lagu ini begitu pertama kali dengar live-nya di salah satu stasiun TV swasta.

itu tadi cuplikan liriknya, coba perhatikan seluruh lirik di lagunya. hmm… rasanya aku nggak jauh-jauh banget, hehe… šŸ˜‰